Mengenali dan Menangani Diare
Pada Anak
Diare bukan merupakan
penyakit serius yang harus ditakuti oleh orang tua. Ketika diare datang ke
dalam tubuh manusia akan menjadi penanda bahwa tubuh sedang terjadi sesuatu
yang tidak normal. Saat itu tubuh kita akan mengalami kekurangan cairan, yang
telah di keluarkan bersama muntah. Kekurangan
cairan itu menyebabkan tubuh menjadi lemas bahkan dapat mengakibatkan
kematian jika menangani dan mengatasinya tidak dengan benar.
Disisi lain diare memiliki
pengaruh yang baik untuk diri sipenderita. Pada saat itu diare dapat
mengeluarkan penyakit yang ada pada saluran pencernaan kita. Kuman akan keluar
bersama kotoran yang dikeluarkan saat diare.
Mengenali
penyebab diare
Adapun penyebab anak
mengalami diare adalah antara lain:
1. Orang tua kurang
memperhatikan gizi untuk anak, sehungga menyebnya tubuh anak lemah.
2. Bagi penderita diare ringan
biasanya karena terjadi infeksi virus (flu usus). Penyebab terjadinya infeksi
itu adalah bakteri amuba, cacing, dan giargi (parasit yang tumbuh dalam usus)
3. Bagi anak berusia dibawah
dua tahun setengahnya disebabkan oleh rotavirus
4. Terjadinya infeksi di luar
usus seperti, infeksi kantong kemih dan campak
5. Malaria hipefalsiparum dan
keracunan makanan
6. Ketidak mampuan usus
mencerna makanan
7. Alergi terhadap makanan dan
efk samping dari obat-obatan tertentu
8. Terlalu banyak makan makan
berlemak dan buah- buahan mentah
Mengatasi
diare pada anak
Pencegahan yang dapat
dilakukan orang tua diantaranya:
1. Orang tua harus
memperhatikan kebersihan lingkungan, makanan, dan tubuh anak. Terutama untuk
makan dan minum anak dari berbagai bakteri dan kotoran .
2. Jagalah lingkungan dari
sampah yang nantinya akan mengundang lalat yang mengandung bibit penyakit.
3. Jangan meminum air mentah,
usahakan untuk memasak air sampai mendidih
4. Orang tua berkewajiban
untuk memenuhi gizi anak dengan makanan yang sehat dan seimbang agar daya tahan
tubuh anak kuat.
Cara yang dapat dilakukan
orang tua untuk mengobati anak yang sedang menderita diare yaitu:
1. Banyak sekali orang tua
yang melakukan kesalahan menangani anak yang sedang diare. Orang tua sering
untuk tidak memberikan anak cairan ataupun makanan. Hal itu merupakan kesalahn
fatal yang telah dilakukan, karena justru pada saat itu anak sangat membutuhkan
sekali cairan dalam tubuhnya. Asupan cairan ataupun makanan akan sangat
membantu untuk mengganti cairan yang telah keluar tadi. Kekuatan sangat
dibutuhkan untuk menangkal infeksi tumpangan yang bisa menyerang tubuh kita.
Yang harus diperhatikan orang tua justru jangan memberikan makanan yang banyak
mengandung lemak hewan. Bagi bayi yang masih mendapatkan ASI dianjurkan untuk
tetap memberikannya.
2. Orang tua dapat memberikan garam
oralit untuk anak
3. Cara tradisional yang dapat
dilakukan salah satunya adalah air tajin. Air tajin mengandung tepung ( protein
7- 10%), kadar glukosa yang tinggi dan dua macam poliglukosa (amilosa dan
amilopektin) dan juga kadar garam. Hal itu sangat di butuhkan tubuh saat
kekurangan cairan, seperti glukosa yang diberikan secara bertahap dalam jumlah
yang banyak akan membuat energy diserap tubuh tinggi. Tepung juga cepat dicerna
oleh enzim ludah dan pancreas.
4. Banyak minum dan makan
makanan yang lembut
5. Obat tradisional yang lain
yaitu daun jambu biji dikombinasi dengan kunyit berikan pada anak berusia 1-3
tahun 4 X sehari @ 1 sendok makan. Anak berusia 4-5 tahun 4 X sehari @ 2
setengah sendok makan dan untuk anak 6- 8 tahun @ 4X sehari 5 sendok makan.
Untuk menghilangkan pahit dapat ditambahkan sedikit madu.
6. Bagi bayi berusia 1- 11
bulan berikan anak teh kental satu sendok makan 3 kali sehari. Untuk mengurangi
rasa sakit beri anak minyak kelapa 1 sendok makan dan 3 tetes minyak kayu
putih, kemudian olehkan di atas perut anak.
Oleh
karena itu untuk menjaga sikecil tetap dapat sembuh orang tua harus
menanganinya dengan benar, jika tidak memiliki ilmu tentang itu bawalah
kedokter atau puskesmas terdekat.
Sumber:
Anies ,dr.1998. Mengatasi Gangguan Kesehatan pada Anak (4). Jakarta : PT Elex Media
Komputindo.
Santoso,Sugeng .2007. Kesehatan dan Gizi. Jakarta : Universitas Terbuka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar