Senin, 19 November 2012

pendidikan karakter pada anak usia dini



Pada usia dini 0-6 tahun, otak berkembang sangat cepat hingga 80 persen. Pada usia tersebut otak menerima dan menyerap berbagai macam informasi, tidak melihat baik dan buruk. Itulah masa-masa yang dimana perkembangan fisik, mental maupun spiritual anak akan mulai terbentuk. Karena itu, banyak yang menyebut masa tersebut sebagai masa-masa emas anak (golden age).


Sebuah penelitian yang dilakukan oleh seorang ahli Perkembangan dan Perilaku Anak dari Amerika bernama Brazelton menyebutkan bahwa pengalaman anak pada bulan dan tahun pertama kehidupannya sangat menentukan apakah anak ini akan mampu menghadapi tantangan dalam kehidupannya dan apakah ia akan menunjukkan semangat tinggi untuk belajar dan berhasil dalam pekerjaannya.


Bagaimana cara membangun karakter anak sejak usia dini?
Karakter akan terbentuk sebagai hasil pemahaman 3 hubungan yang pasti dialami setiap manusia (triangle relationship), yaitu hubungan dengan diri sendiri (intrapersonal), dengan lingkungan (hubungan sosial dan alam sekitar), dan hubungan dengan Tuhan YME (spiritual). Setiap hasil hubungan tersebut akan memberikan pemaknaan/pemahaman yang pada akhirnya menjadi nilai dan keyakinan anak. Cara anak memahami bentuk hubungan tersebut akan menentukan cara anak memperlakukan dunianya. Pemahaman negatif akan berimbas pada perlakuan yang negatif dan pemahaman yang positif akan memperlakukan dunianya dengan positif. Untuk itu, Tumbuhkan pemahaman positif pada diri anak sejak usia dini, salah satunya dengan cara memberikan kepercayaan pada anak untuk mengambil keputusan untuk dirinya sendiri, membantu anak mengarahkan potensinya dengan begitu mereka lebih mampu untuk bereksplorasi dengan sendirinya, tidak menekannya baik secara langsung atau secara halus, dan seterusnya. Biasakan anak bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Ingat pilihan terhadap lingkungan sangat menentukan pembentukan karakter anak. Seperti kata pepatah bergaul dengan penjual minyak wangi akan ikut wangi, bergaul dengan penjual ikan akan ikut amis. Seperti itulah, lingkungan baik dan sehat akan menumbuhkan karakter sehat dan baik, begitu pula sebaliknya. Dan yang tidak bisa diabaikan adalah membangun hubungan spiritual dengan Tuhan Yang Maha Esa. Hubungan spiritual dengan Tuhan YME terbangun melalui pelaksanaan dan penghayatan ibadah ritual yang terimplementasi pada kehidupan sosial. 

Kata Kunci/ keyword Terkait dengan artikel ini  :
pendidikan anak usia dini,pendidikan anak ,paud pendidikan anak usia dini ,pendidikan anak usia dini paud ,pembelajaran anak usia dini ,Kurikulum pendidikan anak usia dini ,skripsi pendidikan anak usia dini , makalah pendidikan anak usia dini,logo pendidikan anak usia dini ,materi pendidikan anak usia dini ,Contoh proposal pendidikan anak usia dini ,artikel pendidikan anak usia dini ,program pendidikan anak usia dini ,metode pendidikan anak usia dini ,judul skripsi pendidikan anak usia dini ,manajemen pendidikan anak usia dini,pendidikan anak usia dini pdf ,direktorat pendidikan anak usia dini ,buku pendidikan anak usia dini ,pendidikan karakter anak usia dini ,pentingnya pendidikan anak usia dini ,jurnal pendidikan anak usia dini ,contoh makalah pendidikan anak usia dini ,tujuan pendidikan anak usia dini ,pendidikan anak usia dini di indonesia ,standar pendidikan anak usia dini ,contoh judul skripsi pendidikan anak usia dini ,artikel tentang pendidikan anak usia dini ,psikologi pendidikan anak usia dini ,karya ilmiah pendidikan anak usia dini ,kategori pendidikan anak usia dini
P

sumber : http://www.blog-guru.web.id/2012/03/pendidikan-karakter-pada-anak-usia-dini.html 
analisa : Pendidikan karakter untuk anak usia dini pada saat ini sudah sangat dibutuhkan. Apalagi saat zaman era globalisasi ini, jika anak tidak diberikan pendidikan karakter semenjak dini mereka akan mudah terpengaruh oleh perkembangan zaman yang lebih mengarah kepada westernisasi sehingga kebudayaan dan karakter anak yang semestinya, dapat berganti dengan kebudayaan yang bukan merupakan kebudayaan asli anak. Saya setuju dengan penulis yang mengatakan bahwa pilihan terhadap lingkungan sangat menentukan pembentukan karakter anak. Guru, orang tua dan orang dewasa disekeliling anak memiliki peran untuk membantu anak menemukan lingkungan yang cocok untuk bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Dan juga,anak harus dibantu untuk membangun hubungan spiritual dengan Tuhan Yang Maha Esa melalui kegiatan rohani ataupun pembelajaran lainnya yang dikaitkan dengan kekuasaan Tuhan. Oleh sebab itu perlulah ditanamkan pendidikan karakter pada anak semenjak dini agar karakter anak yang seharusnya berkembang dengan semestinya dapat dikembangkan dengan optimal. Misalnya karakter anak usia 6 tahun pada saat anak berbicara anak sudah mengetahui bagaimana caranya berbicara pada orang yang lebih tua dari mereka, supaya anak sopan dalam bersosialisasi. Sehingga karakter yang telah ditanamkan semenjak dini tersebut dapat di terapkan anak sampai dewasa. 
Untuk itu pentinglah pendidikan karakter anak semenjak dini sesuai dengan artikel yang telah di jelaskan diatas.
analisa tulisan : tidak menggunakan ukuran pada judul Time News Roman 14
spasinya hanya 1,0 seharusnya 1,5
ukuran kertas seharusnya A4
dalam Artikel terdapat kata kunci
ukuran Margin belum sesuai


Tidak ada komentar:

Posting Komentar